AL QURAN PEYELENGARA PENDIDIKAN
BAB I
PENADAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan di dunia pasti kita memerlukan pedoman hidup.
Pedoman itu berguna untuk menentukan tujuan hidup kita, mau menjadi manusia yang
seperti apa, mau kehidupan yang seperti apa, semua itu berawal dari pedoman
hidup yang kita pilih, jika kita salah menentukan pedoman hidup bukan tidak
mungkin kehidupan kita di dunia tidak akan bermakna. Pedoman utama untuk semua
pastilah agama, dengan agama kita memulai segalanya, dengan agama kita akan
mengerti apa arti kita dilahirkan. Dan satu hal yang pasti agama merupakan hal utama dalam
kehidupan, segala sesuatunya akan berawal dari agama. Tata cara kita
berprilaku, bertutur kata, bersikap semuanya di atur dalam agama yang kita
pilih. Dan tentu saja, agama yang benar adalah agama Islam. Agama yang
berpegang kepada Al Qur’an, satu satunya kitab yang tidak akan berubah sampai
kiamat. Dengan agama Islam kita akan menjadi manusia yang berguna. Karena
alasan itulah kami akan membahas betapa pentingnya Al Qur’an, dalam kehidupan.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana pentingnya ber pedoman Al Qur’an ?
2. Bagaimana tentang kedudukan Al Qur’an ?
3. Mengapa Al Qur’an itu harus dipercaya ?
4. Bagaimana pentingnya Al Qur’an
sebagai Dasar Penyelengaraan Pendidikan ?
C. Tujuan
1. Untuk megetahui pedoman hidup islam ?
2. Untuk mengerti tentang kedudukan Al Qur’an?
3. Untuk memenuhi tugas perkuliahan ?
4.
Untuk mengetahui Al Qur’an Dasar
Penyelengaraan Pendidikan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Al
Quran Sebagai Pedoman Hidup Dan Dasar Penyelengaraan Pendidikan
Al Quran adalah kitab
suci umat islam yang diturunkan oleh Allah SWT melalui Malikat Jibril secara
berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW. Al Quran merupakan kitab suci
terakhir dan diturunkan sebagai penutup dari semua kitab-kitab yang sebelumnya.
Kitab suci al-qur’an isinya mencakup seluruh inti wahyu yang telah diturunkan
kepada para nabi dan rasul sebelumnya. Al Quran adalah mukjizat nabi Muhammad
SAW yang terbesar diantara mukjizat-mukjizat lainnya.
Al Quran merupakan pedoman sekaligus menjadi dasar hukum bagi
manusia dalam mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Sejak Nabi Adam
sampai Nabi Muhammad, para rasul datang untuk menyampaikan ajaran Tuhan kepada
umatnya.
Sebagai manusia para rasul tersebut pasti menemui ajalnya,
meninggal dunia. Sepeninggal rasul, kehidupan umat manusia pasti akan kacau
tanpa pegangan atau pedoman. Dengan diturunkannya kitab suci, maka umat manusia
memiliki pedoman hidup walaupun nabi atau rasul telah tiada.
Kepentingan diturunkannya kitab suci, dalam hal ini Al Quran, yaitu
: Agar manusia mengenal dan beriman kepada Allah, Tuhan yang Maha Esa. Manusia
cenderung mengakui adanya suatu kekuatan atau kekuasaan di luar dirinya.
Pengalaman-pengalaman membuktikan, bahwa dengan hanya menggunakan
akalnya manusia sering keliru mengenal Tuhannya. Untuk membantu manusia
mengenal Tuhannya dengan benar, perlu adanya tuntunan dari Allah SWT. berupa
wahyu yang diturunkan melalui para rasul. Dengan adanya wahyu, manusia dengan
mudah dapat mengenal Tuhan yang sesungguhnya, Tuhan yang Maha Pencipta.
Al Quran sebagai pedoman hidup manusia dan umat Islam khususnya.
Tanpa peganggan atau pedoman, manusia akan kehilangan arah. Kehidupan manusia
penuh dengan berbagai persoalan, dari persoalan yang paling ringan sampai yang
paling berat. Pada zaman nabi semua persoalan dapat diselesaikan langsung oleh
nabi. Jika ada persoalan yang rumit yang nabi sendiri mengalami kesulitan, maka
Allah memberi petunjuk melalui wahyu.
Setelah Rasulullah tiada, manusia perlu pedoman agar kehidupan mereka
tidak kacau balau. Wahyu-wahyu Allah yang dihimpun dalam sebuah kitab yang
bernama Al Quran itu menjadi pedoman yang lengkap bagi manusia dalam menjalin
hubungan dengan Allah, dengan sesama manusia, dan dengan alam lingkungannya.
Dalam Al Quran banyak ayat- ayat yang menegaskan bahwa Al quran
adalah pedoman hidup yang benar dan sesuai dengan keadaan dan zaman, berikut
ayat yang menegaskan bahwa Al Quran adalah pedoman hidup yang haq.
Firman Allah
SWT :
ุฅَِّู
َٰูุฐَุง ูฑُْููุฑْุกَุงَู َْููุฏِู َِّููุชِู َِูู ุฃََْููู
ُ َُููุจَุดِّุฑُ ูฑْูู
ُุคْู
َِِููู
ูฑَّูุฐَِูู َูุนْู
َُููู ูฑูุตَِّٰูุญَٰุชِ ุฃََّู َُููู
ْ ุฃَุฌْุฑًุۭง َูุจِูุฑًุۭง
Sesungguhnya Al
Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi
kabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi
mereka ada pahala yang besar (QS AL ISRA 9)
Ayat diatas
menjelaskan bahwa telang datang satu kabar gembira akan datangnya petunjuk berupa
Al Quran yang didalamnya terdapat berupa hukum-hukum, sebagi pembenar dari
kitab-kitab sebelumnya, sebagi pembeda antara haq dan batil, sebagai obat, dan,
sebagi nasehat bagi manusia.
ََُูููุฒُِّู ู
َِู ูฑُْููุฑْุกَุงِู ู
َุง َُูู ุดَِูุงุٓกٌۭ َูุฑَุญْู
َุฉٌۭ ِّْููู
ُุคْู
َِِููู
ۙ ََููุง َูุฒِูุฏُ ูฑูุธَِّٰูู
َِูู ุฅَِّูุง ุฎَุณَุงุฑًุۭง
Dan Kami
turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman dan Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim
selain kerugian. (QS AL ISRA 82)
Al Quran juga mengandung
dan membawakan nilai-nilai yang membudayakan manusia, hampir dua pertiga ayat-ayat Al Quran
mengandung motivasi kependidikan bagi umat Islam. Al Quran sebagai minhajul
hayah (pedoman hidup), konsepsi inilah yang pada akhirnya dapat mengeluarkan
umat manusia dari kejahiliyahan menuju cahaya Islam. Dari kondisi tidak
bermoral menjadi memilikimoral yang sangat mulia.
Al Quran merupakan firman Allah yang selanjutnya dijadikan pedoman
hidup (way of life) kaum muslim yang tidak ada lagi keraguan di
dalamnya. Di dalamnya terkandung ajaran-ajaran pokok (prinsip dasar) menyangkut
segala aspek kehidupan manusia yang selanjutnya dapat dikembangkan sesuai
dengan nalar masing-masing bangsa dan kapan pun masanya dan hadir secara fungsional
memecahkan problem kemanusiaan. Salah satu permasalah yang tidak sepi dari
perbincangan umat adalah masalah pendidikan.
Dalam Al Quran sendiri telah memberi isyarat bahwa permasalahan pendidikan
sangat penting, jika Al Quran dikaji
lebih mendalam maka kita akan menemukan beberapa prinsip dasar pendidikan, yang
selanjutnya bisa kita jadikan inspirasi untuk dikembangkan dalam rangka
membangun pendidikan yang bermutu. Ada beberapa indikasi yang terdapat dalam Al
Quran yang berkaitan dengan pendidikan antara lain; Menghormati akal manusia,
bimbingan ilmiah, fitrah manusia,
penggunaan cerita (kisah) untuk tujuan pendidikan dan memelihara keperluan
sosial masyarakat.
Berikut firman Alllah Swt
ุงููٓ
ٓ
Alif Laam Miim.(QS AL BAQARAH 1)
Para ulama tafsir banyak berselisih pendapat sehubungan dengan
huruf huruf yang mewakili banyak surat Al Quran ,
diantara mereka ada yang mengatakan bahwa hal ini merupakan sesuatu yang hanya
diketahui oleh Allah Swt untuk mengetahui maknanya mereka mengembalikanya pada
Allah Swt, dan tidak berani menafsirkanya
ุฐََِٰูู ูฑِْููุชَٰุจُ َูุง ุฑَْูุจَ ۛ ِِููู ۛ
ُูุฏًูۭ ِّْููู
ُุชََِّููู
Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertakwa,(QS AL BAQARAH 2)
Yang dimaksud dengan Al kitab didalam ayat ini adalah Al Quran, orang yang mengatakan bahwa makna
yang dimaksud dengan lafaz zalikal kitabula adalah isyarat kepada kitab
taurat dan injil sebagaimana diriwayatkan oleh ibnu jarir dan lainya, jauh
sekali menyimpang dari kebenaran, tenggelam kedalam perselisihan dan memaksakan
pendapat padahal dia sendiri tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
La raiba fhi ialah tiada
keraguan didalamnya, ia di turunkan dari sisi Allah, dari Ibnu abbas mengenai hudal lil
muttaqin ia mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang mukmin yang
menjauhkan diri dari kemusyrikan terhadap Allah, dan mereka selalu beramal
dengan taat kepadanya.
ูฑَّูุฐَِูู
ُูุคْู
َُِููู ุจِูฑْูุบَْูุจِ َُِููููู
َُูู ูฑูุตََّٰููุฉَ َูู
ِู
َّุง ุฑَุฒََُْٰูููู
ْ
َُُِูููููู
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan
shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka,(QS
AL BAQARAH 3)
Menurut Abdul Aliyah, makna yang diamkasud lafaz bil ghaibi
ialah mereka beriman kepada Allah, para malaikatnya, kitab-kitabnya,
rasul-rasulnya, hari kemudian sesudah mati dan hari berbangkit semua itu
merupakan hal gaib tidak kelihatan.
َููฑَّูุฐَِูู ُูุคْู
َُِููู ุจِู
َุงٓ ุฃُูุฒَِู
ุฅََِْููู َูู
َุงٓ ุฃُูุฒَِู ู
ِู َูุจَِْูู َูุจِูฑْูุกَุงุฎِุฑَุฉِ ُูู
ْ َُُِูููููู
dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah
diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta
mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. (QS AL BAQARAH 4 )
Ibnu abbas
mengatakan bahwa makna firmanya dalam surah al baqarah ayat 4 diatas ialah
mereka percaya kepada apa yang engkau datangkan dari Allah, juga percaya kepada
apa yang engkau datangkan dari Allah, juga percaya kepada apa yang telah
diturunkan kepada rasul-rasul sebelummu, mereka yakin akan adanya kehidupan
akhirat yakni percaya kepada adanya hari berbangkit, hari kiamat, surga,
neraka, hisab.
ุฃَُٰููุ۟ٓฆَِู ุนََٰูู ُูุฏًูۭ ู
ِّู ุฑَّุจِِّูู
ْ
ۖ َูุฃَُٰููุ۟ٓฆَِู ُูู
ُ ูฑْูู
ُِْููุญَُูู
Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan
merekalah orang-orang yang beruntung. (QS AL BAQARAH 5 )
Allah Swt, berfirman yang dimaksud dengan mereka itu adalah
orang-orang yang mepunyai ciri-ciri khas terdahulu, yaitu iman kepada yang
gaib, mendirikan salat, memberikan nafkah dari rezeki yang diberikan Allah
kepada mereka, iman kepada kitab yang diturunkan kepada Rassulullah Saw,
Ala hudan, tetap beroleh
cahaya penjelasan dan petunjuk dari Allah swt, Waulaika humul muflihun,
dan merekalah orang-orang yang beruntung didunia dan akhirat.
ุดَْูุฑُ ุงูุฑَّู
َุถَุงَู ุงูุฐِّู ุงُْูุฒَِู ِِْููู ุงُููุฑْุฃَُู
ُูุฏَู َِّّูููุงุณِ َูุจََِّููุชِ ู
َِู ุงُْููุฏَู َูุงُْููุฑَْูุงِู َูู
َْู ุดَِูุฏَ ู
ُِْููู
ُ
ุงูุดَّْูุฑَ ََْูููุตُู
ُْู َูู
َْู َูุงَู ู
َุฑِْูุถًุง ุงَْู ุนََูู ุณََูุฑٍ َูุนِุฏَّุฉٍ ู
ِْู ุงََّูุงู
ٍ
ุงُุฎَุฑَ ُูุฑِْูุฏُ ุงُููู ุจُِูู
ُ ุงُْููุณْุฑَ َููุงَ ُูุฑِْูุฏُ ุจُِูู
ُ ุงْูุนُุณْุฑَ َِููุชُْูู
ُِููุง
ุงْูุนِุฏَّุฉَ َِููุชَُูุจِّุฑُْูุง ุงَููู ุนََูู ู
َุง َูุฏَُูู
ْ ََููุนََُّููู
ْ ุชَุดُْูุฑَُْูู
(Beberapa hari
yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu,
barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu,
maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari
yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan
bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur (QS AL BAQARAH 185 )
ุดَْูุฑُ ุงูุฑَّู
َุถَุงَู ุงูุฐِّู ุงُْูุฒَِู ِِْููู ุงُููุฑْุฃَُู
“Bulan ramadhan bulan yang didalamnya diturunkan Al Quran”
Allah Swt. memuji bulan Ramadhan diantara bulan-bulan yang lainnya,
karena Dia telah memilihnya diantara semua bulan sebagai bulan yang padanya
diturunkan Al-Qur’an yang agung, dan juga bulan yang dimana telah diturunkan
kitab Allah lainnya kepada para nabi sebelum nabi Muhammad, hal ini dijelaskan
oleh Imam Ibnu Hambal yang menceritakan
kepada kami Abu Sa’id Maula Bani Hasyim, telah menceritakan kepada kami Imran
Abdul Awwam dari Qatadah dari Ibnu Falih dari wasilah (yakni Ibnul Asqa), bahwa
Rasulillah Saw. Pernah bersabda:
ุงูุฒูุช ุตุญูู ุงุจุฑููู
ูู ุงูู ูููุฉ ู
ู ุฑู
ุถุงู ูุงูุฒูุช ุงูุชูุฑุฉ
ูุณุช ู
ุถูู ู
ู ุฑู
ุถุงู ูุงูุฅูุฌูู ูุซูุงุซ ุนุดุฑุฉ ุฎูุช ู
ู ุฑู
ุถุงู ูุงูุฒู ุงููู ุงููุฑุฃู ูุฃุฑุจุน ูุนุดุฑูู
ุฎูุช ู
ู ุฑู
ุถุงู
“lembaran-lembaran Nabi Ibrahim diturunkan pada permulaan malam
Ramadhan dan kitab Taurat diturunkan pada tanggal enam Ramadhan, dan kitab
Injil diturunkan pada tanggal tiga belas Ramadhan, sedangkan Al-Qur’an
diturunkan pada tanggal dua puluh empat Ramadhan”
Dan juga diriwayatkan dari hadis Jabir Ibnu Abdullah yang
didalamnya disebutkan:
ุงูุง ุงูุฒุจูุฑ ุงูุฒู ูุซูุชู ุนุดุฑุฉ ุฎูุช ู
ู ุฑู
ุถุงู ูุงูุฅูุฌูู
ูุซู
ุงูู ุนุดุฑุฉ
”bahwa kitab Zabur diturunkan pada tanggal dua belas Ramadhan, dan
kitab Injil diturunkan pada tanggal delapan belasnya.”.
ُูุฏَู َِّّูููุงุณِ َูุจََِّููุชِ ู
َِู ุงُْููุฏَู َูุงُْููุฑَْูุงِู
“sebagai petunjuk bagi umat manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu”
Dari ayat ini menjelaskan
bahwa al-Qur’an merupakan petunjuk bagi umat islam agar mendapatkan rahmat dari
Allah sedangkan kata bayyinat itu sendiri bermakna petunjuk-petunjuk dan
hujjah-hujjah yang jelas dan gamblang
dan terang bagi orang yang memahami dan memikirkannya, membuktikan kebenaran
apa yang dibawanya berupa hidayah yang menentang kesesatan, petunjuk yang berbeda dengan jalan yang
keliru, dan pembela antara yang hak dan yang bathil serta halal haram.
َูู
َْู ุดَِูุฏَ ู
ُِْููู
ُ ุงูุดَّْูุฑَ ََْูููุตُู
ُْู
“Karena itu barang siapa diantara kalian hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.”
Ayat ini menjelaskan hukum wajib berpuasa dan suatu keharusan bagi
orang yang menyaksikan hilal masuk bulan ramadhan, yakni ia dalam keadaan mukim
di negerinya ketika bulan ramadhan datang, sedangkan tubuhnya dalam keadaan
sehat maka ia wajib berpuasa dan para imam madzhab pun sepakat dalam mewajibkan
puasa pada bulan ramadhan ini karena ia merupakan salah satu dari rukun islam.
Mereka pun sepakat bahwa puasa ramadhan wajib bagi setiap muslim yang berakal,
baligh, suci (tidak dalam keadaan haidh dan nifas), dan sanggup mengerjakannya.
َูู
َْู ุดَِูุฏَ ู
ُِْููู
ُ ุงูุดَّْูุฑَ ََْูููุตُู
ُْู
“Karena itu barang siapa diantara kalian hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.”
َูู
َْู َูุงَู ู
َุฑِْูุถًุง ุงَْู ุนََูู ุณََูุฑِ َูุนِุฏَّุฉٌ
ู
ِْู ุงََّูุงู
ِ ุงْูุฃُุฎَุฑَ
“dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka),
maka (wajib bagi ia berpuas) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada
hari-hari yang lain”
Maknanya, barang siapa yang sedang sakit hingga puasa
memberatkannya atau ia sedang perjalanan maka ia boleh berbuka. Apabila berbuka
maka ia harus berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkannya di hari-hari yang
lain (diluar Ramadhan). Karena itu dalam
firman-Nya disebutkan:
ُูุฑِْูุฏُ ุงُููู ุจُِูู
ُ ุงُْููุณْุฑَ َููุงَُูุฑِْูุฏُ ุจُِูู
ُ
ุงْูุนُุณْุฑَ
“Allah menghendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak menghendaki
kesukaran bagi kalian”
Dengan kata lain,
sesungguhnya diberikan keringanan ini bagi kalian hanya dalam keadaan sakit
atau dalam perjalanan, tetapi puasa merupakan keharusan bagi orang yang mukim
lagi sehat.
ُูุฑِْูุฏُ ุงُููู ุจُِูู
ُ ุงُْููุณْุฑَ َููุงَُูุฑِْูุฏُ ุจُِูู
ُ
ุงْูุนُุณْุฑَ َِููุชُْูู
ُِูู ุงْูุนِุฏَّุฉِ َِููุชَُูุจِّุฑُ ุงَููู ุนََูู ู
َุง َูุฏَ ُูู
ْ ََููุนََُّููู
ْ
ุชَุดُْูุฑَُْูู
“Allah menghendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak menghendaki
kesukaran bagi kalian. Dan hendaklah kalian mencukupi bilangan dan hendaklah
kalian mengagungkan Allah atas petunjuknya yang diberikan kepada kalian agar kalian besyukur ”.
Yakni
sesungguhnya Aku memberikan keringanan kepada kalian boleh berbuka bagi yang
sakit dan yang sedang dalam perjalanan serta uzur lainnya, tiada lain karena
Aku menghendaki kemudahan bagi kalian, dan sesungguhnya Aku memerintahkan
kalian mengqadanya agar kalian menyempurnakan bilanagan ramadhan kalian.
َِููุชَُูุจِّุฑُ ุงَููู ุนََูู ู
َุง َูุฏَ ُูู
ْ
“mengagungkan Allah atas petunjuknya yang diberikan kepada kalian”
Abu Daud ibnu Ali Al-Asbahani Az-Zahiri berpendapat, melihat ayat
tersebut ia mengatakan bahwa wajib mengucapkan takbir dalam hari raya Idul
Fitri, sedangkan Imam Abu Hanifah
berpendapat membaca takbir tidak disyari’atkan, dan imam yang lainnya
mengatakan sunnah.
ََููุนََُّููู
ْ ุชَุดُْูุฑَُْูู
“agar kalian besyukur”
Apabila kalian mengerjakan apa yang telah diperintahkan oleh Allah
kepada kalian, barangkali kalian akan menjadi orang-orang yang bersyukur
kepada-Nya karena mengerjakan hal tersebut.
Sebagai pedoman
hidup dan dasar penyelenggara pendidikan Al Quran memiliki keistimewaan, yaitu:
1.
Berlaku
umum untuk seluruh umat manusia sepanjang masa
2.
Ajaran
Al Quran mencangkup seluruh aspek kehidupan manusia seperti aspek, ekonomi,
politik, hukum, budaya, seni, pendidikan
dan lain-lain.
3.
Mendapat
jaminan pemeliharaan dari Allah swt dari segala bentuk penambahan pengurangan
dan pemalsuan.
4.
Allah
swt menjadikan Al Quran mudah untuk dipahami, dihapal dan diamalkan.
5.
Al
Quran berfungsi sebagai Nasikh, terhadap kitab-kitab sebelumnya.
6.
Al
Quran sebagai mukjizat terbesar Nabi Muhammad saw
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Al Qur’an merupakan kalamullah yang
di Wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantara Malaikat Jibril. Para
ulama banyak yang berbeda menafsirkan makna Al Qur’an tetapi kesemuanya
mempunyai tujuan yang sama dan semuanya mensepakati bahwa Al Qur’an itu memang
benar di bawah oleh Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an mempunyai fungsi dan kedudukan
yang sangat besar bagi manusia untuk mamahami tentang jati diri dan hakikat
hidupnya di permukaan bumi ini. Al-Qur’an merupakan pedoman hidup sekaligus
dasar penyelengara pendidikan
B. Saran
Penulis bersedia menerima kritik dan saran yang positif dari
pembaca. Penulis akan menerima kritik dan saran tersebut sebagai bahan
pertimbangan yang memperbaiki makalah ini di kemudian hari. Semoga makalah
berikutnya dapat penulis selesaikan dengan hasil yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Katsir
Ibnu Tafsir Juz 1 Al Baqarah 1-5
http://abdullahqiso.blogspot.com/2013/12/fungsi-dan-kedudukan-al-quran-dalam.html
Komentar
Posting Komentar