AL QURAN PEYELENGARA PENDIDIKAN



BAB I
PENADAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan di dunia pasti kita memerlukan pedoman hidup. Pedoman itu berguna untuk menentukan tujuan hidup kita, mau menjadi manusia yang seperti apa, mau kehidupan yang seperti apa, semua itu berawal dari pedoman hidup yang kita pilih, jika kita salah menentukan pedoman hidup bukan tidak mungkin kehidupan kita di dunia tidak akan bermakna. Pedoman utama untuk semua pastilah agama, dengan agama kita memulai segalanya, dengan agama kita akan mengerti apa arti kita dilahirkan. Dan satu hal yang  pasti agama merupakan hal utama dalam kehidupan, segala sesuatunya akan berawal dari agama. Tata cara kita berprilaku, bertutur kata, bersikap semuanya di atur dalam agama yang kita pilih. Dan tentu saja, agama yang benar adalah agama Islam. Agama yang berpegang kepada Al Qur’an, satu satunya kitab yang tidak akan berubah sampai kiamat. Dengan agama Islam kita akan menjadi manusia yang berguna. Karena alasan itulah kami akan membahas betapa pentingnya Al Qur’an, dalam kehidupan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pentingnya ber pedoman Al Qur’an ?
2. Bagaimana tentang kedudukan Al Qur’an ?
3. Mengapa Al Qur’an itu harus dipercaya ?
4. Bagaimana pentingnya Al Qur’an  sebagai Dasar Penyelengaraan Pendidikan ?
C. Tujuan
1. Untuk megetahui pedoman hidup islam ?
2. Untuk mengerti tentang kedudukan Al Qur’an?
3. Untuk memenuhi tugas perkuliahan ?
            4. Untuk mengetahui Al Qur’an  Dasar Penyelengaraan Pendidikan ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Al Quran Sebagai Pedoman Hidup Dan Dasar Penyelengaraan Pendidikan
            Al Quran adalah kitab suci umat islam yang diturunkan oleh Allah SWT melalui Malikat Jibril secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW. Al Quran merupakan kitab suci terakhir dan diturunkan sebagai penutup dari semua kitab-kitab yang sebelumnya. Kitab suci al-qur’an isinya mencakup seluruh inti wahyu yang telah diturunkan kepada para nabi dan rasul sebelumnya. Al Quran adalah mukjizat nabi Muhammad SAW yang terbesar diantara mukjizat-mukjizat lainnya.
Al Quran merupakan pedoman sekaligus menjadi dasar hukum bagi manusia dalam mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad, para rasul datang untuk menyampaikan ajaran Tuhan kepada umatnya.
Sebagai manusia para rasul tersebut pasti menemui ajalnya, meninggal dunia. Sepeninggal rasul, kehidupan umat manusia pasti akan kacau tanpa pegangan atau pedoman. Dengan diturunkannya kitab suci, maka umat manusia memiliki pedoman hidup walaupun nabi atau rasul telah tiada.
Kepentingan diturunkannya kitab suci, dalam hal ini Al Quran, yaitu : Agar manusia mengenal dan beriman kepada Allah, Tuhan yang Maha Esa. Manusia cenderung mengakui adanya suatu kekuatan atau kekuasaan di luar dirinya.
Pengalaman-pengalaman membuktikan, bahwa dengan hanya menggunakan akalnya manusia sering keliru mengenal Tuhannya. Untuk membantu manusia mengenal Tuhannya dengan benar, perlu adanya tuntunan dari Allah SWT. berupa wahyu yang diturunkan melalui para rasul. Dengan adanya wahyu, manusia dengan mudah dapat mengenal Tuhan yang sesungguhnya, Tuhan yang Maha Pencipta.

Al Quran sebagai pedoman hidup manusia dan umat Islam khususnya. Tanpa peganggan atau pedoman, manusia akan kehilangan arah. Kehidupan manusia penuh dengan berbagai persoalan, dari persoalan yang paling ringan sampai yang paling berat. Pada zaman nabi semua persoalan dapat diselesaikan langsung oleh nabi. Jika ada persoalan yang rumit yang nabi sendiri mengalami kesulitan, maka Allah memberi petunjuk melalui wahyu.
Setelah Rasulullah tiada, manusia perlu pedoman agar kehidupan mereka tidak kacau balau. Wahyu-wahyu Allah yang dihimpun dalam sebuah kitab yang bernama Al Quran itu menjadi pedoman yang lengkap bagi manusia dalam menjalin hubungan dengan Allah, dengan sesama manusia, dan dengan alam lingkungannya.
Dalam Al Quran banyak ayat- ayat yang menegaskan bahwa Al quran adalah pedoman hidup yang benar dan sesuai dengan keadaan dan zaman, berikut ayat yang menegaskan bahwa Al Quran adalah pedoman hidup yang haq.
Firman Allah SWT :
إِنَّ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ يَهْدِى لِلَّتِى هِىَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعْملُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًۭا كَبِيرًۭا
Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar (QS AL ISRA 9)
            Ayat diatas menjelaskan bahwa telang datang satu kabar gembira akan datangnya petunjuk berupa Al Quran yang didalamnya terdapat berupa hukum-hukum, sebagi pembenar dari kitab-kitab sebelumnya, sebagi pembeda antara haq dan batil, sebagai obat, dan, sebagi nasehat bagi manusia.
                       وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌۭ وَرَحْمَةٌۭ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًۭا
Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (QS AL ISRA 82)
            Al Quran juga mengandung dan membawakan nilai-nilai yang membudayakan manusia,  hampir dua pertiga ayat-ayat Al Quran mengandung motivasi kependidikan bagi umat Islam. Al Quran sebagai minhajul hayah (pedoman hidup), konsepsi inilah yang pada akhirnya dapat mengeluarkan umat manusia dari kejahiliyahan menuju cahaya Islam. Dari kondisi tidak bermoral menjadi memilikimoral yang sangat mulia.
Al Quran merupakan firman Allah yang selanjutnya dijadikan pedoman hidup (way of life) kaum muslim yang tidak ada lagi keraguan di dalamnya. Di dalamnya terkandung ajaran-ajaran pokok (prinsip dasar) menyangkut segala aspek kehidupan manusia yang selanjutnya dapat dikembangkan sesuai dengan nalar masing-masing bangsa dan kapan pun masanya dan hadir secara fungsional memecahkan problem kemanusiaan. Salah satu permasalah yang tidak sepi dari perbincangan umat adalah masalah pendidikan.
Dalam Al Quran sendiri telah memberi isyarat bahwa permasalahan pendidikan sangat penting,  jika Al Quran dikaji lebih mendalam maka kita akan menemukan beberapa prinsip dasar pendidikan, yang selanjutnya bisa kita jadikan inspirasi untuk dikembangkan dalam rangka membangun pendidikan yang bermutu. Ada beberapa indikasi yang terdapat dalam Al Quran yang berkaitan dengan pendidikan antara lain; Menghormati akal manusia, bimbingan ilmiah, fitrah  manusia, penggunaan cerita (kisah) untuk tujuan pendidikan dan memelihara keperluan sosial masyarakat.
Berikut  firman Alllah Swt
       الٓمٓ
Alif Laam Miim.(QS AL BAQARAH 1)
Para ulama tafsir banyak berselisih pendapat sehubungan dengan huruf  huruf  yang mewakili banyak surat Al Quran , diantara mereka ada yang mengatakan bahwa hal ini merupakan sesuatu yang hanya diketahui oleh Allah Swt untuk mengetahui maknanya mereka mengembalikanya pada Allah Swt, dan tidak berani menafsirkanya
ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًۭى لِّلْمُتَّقِينَ
Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,(QS AL BAQARAH 2)
Yang dimaksud  dengan  Al kitab didalam ayat ini adalah  Al Quran, orang yang mengatakan bahwa makna yang dimaksud dengan lafaz zalikal kitabula adalah isyarat kepada kitab taurat dan injil sebagaimana diriwayatkan oleh ibnu jarir dan lainya, jauh sekali menyimpang dari kebenaran, tenggelam kedalam perselisihan dan memaksakan pendapat padahal dia sendiri tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
La raiba fhi ialah tiada keraguan didalamnya, ia di turunkan dari sisi Allah,  dari Ibnu abbas mengenai hudal lil muttaqin ia mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang mukmin yang menjauhkan diri dari kemusyrikan terhadap Allah, dan mereka selalu beramal dengan taat kepadanya.

ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka,(QS AL BAQARAH 3)
Menurut Abdul Aliyah, makna yang diamkasud lafaz bil ghaibi ialah mereka beriman kepada Allah, para malaikatnya, kitab-kitabnya, rasul-rasulnya, hari kemudian sesudah mati dan hari berbangkit semua itu merupakan hal gaib tidak kelihatan.
وَٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِٱلْءَاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. (QS AL BAQARAH 4 )
            Ibnu abbas mengatakan bahwa makna firmanya dalam surah al baqarah ayat 4 diatas ialah mereka percaya kepada apa yang engkau datangkan dari Allah, juga percaya kepada apa yang engkau datangkan dari Allah, juga percaya kepada apa yang telah diturunkan kepada rasul-rasul sebelummu, mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat yakni percaya kepada adanya hari berbangkit, hari kiamat, surga, neraka, hisab.
أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدًۭى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung. (QS AL BAQARAH 5 )
Allah Swt, berfirman yang dimaksud dengan mereka itu adalah orang-orang yang mepunyai ciri-ciri khas terdahulu, yaitu iman kepada yang gaib, mendirikan salat, memberikan nafkah dari rezeki yang diberikan Allah kepada mereka, iman kepada kitab yang diturunkan kepada Rassulullah Saw,
Ala hudan, tetap beroleh cahaya penjelasan dan petunjuk dari Allah swt, Waulaika humul muflihun, dan merekalah orang-orang yang beruntung didunia dan akhirat.
شَهْرُ الرَّمَضَانَ الذِّى اُنْزِلَ فِيْهِ القُرْأَنُ هُدَى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَتِ مِنَ اْلهُدَى وَاْلفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٍ مِنْ اَيَّامٍ اُخَرَ يُرِيْدُ اللهُ بِكُمُ اْليُسْرَ وَلاَ يُرِيْدُ بِكُمُ اْلعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا اْلعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوْا اللهَ عَلىَ مَا هَدَكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur (QS AL BAQARAH 185 )
شَهْرُ الرَّمَضَانَ الذِّى اُنْزِلَ فِيْهِ القُرْأَنُ
Bulan ramadhan bulan yang didalamnya diturunkan Al Quran”
Allah Swt. memuji bulan Ramadhan diantara bulan-bulan yang lainnya, karena Dia telah memilihnya diantara semua bulan sebagai bulan yang padanya diturunkan Al-Qur’an yang agung, dan juga bulan yang dimana telah diturunkan kitab Allah lainnya kepada para nabi sebelum nabi Muhammad, hal ini dijelaskan oleh Imam Ibnu Hambal  yang menceritakan kepada kami Abu Sa’id Maula Bani Hasyim, telah menceritakan kepada kami Imran Abdul Awwam dari Qatadah dari Ibnu Falih dari wasilah (yakni Ibnul Asqa), bahwa Rasulillah Saw. Pernah bersabda:
انزلت صحوف ابرهيم فى اول ليلة من رمضان وانزلت التورة لست مضين من رمضان والإنجيل لثلاث عشرة خلت من رمضان وانزل الله القرأن لأربع وعشرين خلت من رمضان
lembaran-lembaran Nabi Ibrahim diturunkan pada permulaan malam Ramadhan dan kitab Taurat diturunkan pada tanggal enam Ramadhan, dan kitab Injil diturunkan pada tanggal tiga belas Ramadhan, sedangkan Al-Qur’an diturunkan pada tanggal dua puluh empat Ramadhan”
Dan juga diriwayatkan dari hadis Jabir Ibnu Abdullah yang didalamnya disebutkan:
انا الزبور انزل لثنتي عشرة خلت من رمضان والإنجيل لثمانى عشرة
bahwa kitab Zabur diturunkan pada tanggal dua belas Ramadhan, dan kitab Injil diturunkan pada tanggal delapan belasnya.”.
هُدَى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَتِ مِنَ اْلهُدَى وَاْلفُرْقَانِ
sebagai petunjuk bagi umat manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu”
    Dari ayat ini menjelaskan bahwa al-Qur’an merupakan petunjuk bagi umat islam agar mendapatkan rahmat dari Allah sedangkan kata bayyinat itu sendiri bermakna petunjuk-petunjuk dan hujjah-hujjah yang  jelas dan gamblang dan terang bagi orang yang memahami dan memikirkannya, membuktikan kebenaran apa yang dibawanya berupa hidayah yang menentang kesesatan,  petunjuk yang berbeda dengan jalan yang keliru, dan pembela antara yang hak dan yang bathil serta halal haram.
فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
Karena itu barang siapa diantara kalian hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.”
Ayat ini menjelaskan hukum wajib berpuasa dan suatu keharusan bagi orang yang menyaksikan hilal masuk bulan ramadhan, yakni ia dalam keadaan mukim di negerinya ketika bulan ramadhan datang, sedangkan tubuhnya dalam keadaan sehat maka ia wajib berpuasa dan para imam madzhab pun sepakat dalam mewajibkan puasa pada bulan ramadhan ini karena ia merupakan salah satu dari rukun islam. Mereka pun sepakat bahwa puasa ramadhan wajib bagi setiap muslim yang berakal, baligh, suci (tidak dalam keadaan haidh dan nifas), dan sanggup mengerjakannya.
فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
Karena itu barang siapa diantara kalian hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.”
وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلىَ سَفَرِ فَعِدَّةٌ مِنْ اَيَّامِ اْلأُخَرَ
dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajib bagi ia berpuas) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain”
Maknanya, barang siapa yang sedang sakit hingga puasa memberatkannya atau ia sedang perjalanan maka ia boleh berbuka. Apabila berbuka maka ia harus berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkannya di hari-hari yang lain (diluar Ramadhan).  Karena itu dalam firman-Nya disebutkan:
يُرِيْدُ اللهُ بِكُمُ اْليُسْرَ وَلاَيُرِيْدُ بِكُمُ اْلعُسْرَ
Allah menghendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak menghendaki kesukaran bagi kalian”
            Dengan kata lain, sesungguhnya diberikan keringanan ini bagi kalian hanya dalam keadaan sakit atau dalam perjalanan, tetapi puasa merupakan keharusan bagi orang yang mukim lagi sehat.
يُرِيْدُ اللهُ بِكُمُ اْليُسْرَ وَلاَيُرِيْدُ بِكُمُ اْلعُسْرَ وَلِتُكْمِلُو اْلعِدَّةِ وَلِتُكَبِّرُ اللهَ عَلىَ مَا هَدَ كُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Allah menghendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak menghendaki kesukaran bagi kalian. Dan hendaklah kalian mencukupi bilangan dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuknya yang diberikan kepada  kalian agar kalian besyukur  ”.
            Yakni sesungguhnya Aku memberikan keringanan kepada kalian boleh berbuka bagi yang sakit dan yang sedang dalam perjalanan serta uzur lainnya, tiada lain karena Aku menghendaki kemudahan bagi kalian, dan sesungguhnya Aku memerintahkan kalian mengqadanya agar kalian menyempurnakan bilanagan ramadhan kalian.
وَلِتُكَبِّرُ اللهَ عَلىَ مَا هَدَ كُمْ
mengagungkan Allah atas petunjuknya yang diberikan kepada  kalian”
Abu Daud ibnu Ali Al-Asbahani Az-Zahiri berpendapat, melihat ayat tersebut ia mengatakan bahwa wajib mengucapkan takbir dalam hari raya Idul Fitri,  sedangkan Imam Abu Hanifah berpendapat membaca takbir tidak disyari’atkan, dan imam yang lainnya mengatakan sunnah.
وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
agar kalian besyukur”
Apabila kalian mengerjakan apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepada kalian, barangkali kalian akan menjadi orang-orang yang bersyukur kepada-Nya karena mengerjakan hal tersebut.
            Sebagai pedoman hidup dan dasar penyelenggara pendidikan  Al Quran memiliki keistimewaan, yaitu:
1.      Berlaku umum untuk seluruh umat manusia sepanjang masa
2.      Ajaran Al Quran mencangkup seluruh aspek kehidupan manusia seperti aspek, ekonomi, politik, hukum, budaya, seni,  pendidikan dan lain-lain.
3.      Mendapat jaminan pemeliharaan dari Allah swt dari segala bentuk penambahan pengurangan dan pemalsuan.
4.      Allah swt menjadikan Al Quran mudah untuk dipahami, dihapal dan diamalkan.
5.      Al Quran berfungsi sebagai Nasikh, terhadap kitab-kitab sebelumnya.
6.      Al Quran sebagai mukjizat terbesar Nabi Muhammad saw











BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Al Qur’an merupakan kalamullah yang di Wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantara Malaikat Jibril. Para ulama banyak yang berbeda menafsirkan makna Al Qur’an tetapi kesemuanya mempunyai tujuan yang sama dan semuanya mensepakati bahwa Al Qur’an itu memang benar di bawah oleh Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an mempunyai fungsi dan kedudukan yang sangat besar bagi manusia untuk mamahami tentang jati diri dan hakikat hidupnya di permukaan bumi ini. Al-Qur’an merupakan pedoman hidup sekaligus dasar penyelengara pendidikan
B. Saran
Penulis bersedia menerima kritik dan saran yang positif dari pembaca. Penulis akan menerima kritik dan saran tersebut sebagai bahan pertimbangan yang memperbaiki makalah ini di kemudian hari. Semoga makalah berikutnya dapat penulis selesaikan dengan hasil yang lebih baik lagi.









DAFTAR PUSTAKA
Katsir Ibnu Tafsir Juz 1 Al Baqarah 1-5
http://abdullahqiso.blogspot.com/2013/12/fungsi-dan-kedudukan-al-quran-dalam.html


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN "KEPRIBADIAN MENYIMPANG"

TEORI BELAJAR SOSIAL DAN TIRUAN

KESEHATAN MENTAL " TRAUMA"

Translate